Pertanyaan :
RUBRIK yang Bapak asuh di Padma News ini sungguh menarik dan saya selalu mengikutinya. Saya juga tertarik untuk menanyakan sesuatu untuk ikut meramaikan rubrik ini supaya lebih gayeng. Pertanyaan ini saya tanyakan karena saya memang tidak tahu harus bagaimana, karena saya tidak tahu tentang komputer dan internet beserta semua perkembangannya maupun akibat pemakaiannya.
Saya mempunyai anak yang sekarang menginjak remaja dan sedang duduk di bangku SMP. Di sekolah ada pelajaran tentang komputer dan anak saya menyenangi pelajaran tersebut. Karena kami belum bisa membelikan komputer untuk menunjang minatnya, maka ia sering ke warnet untuk mengerjakan latihan komputer. Pada awalnya, saya dan isteri tidak berkeberatan, karena kami pikir itu adalah tugas dari guru untuk mengembangkan kemampuan dan bakatnya. Akhir-akhir ini, ia juga tertarik pada game on line. Bila ada waktu libur atau luang, langsung saja ia ke warnet untuk berinternet atau bermain game on line. Lama kelamaan, kami merasa keberatan dan khawatir pula, karena dana yang harus disediakan membengkak.
Yang ingin saya tanyakan apakah dampak dari berinternet atau bermain game on line, terutama bagi anak remaja seperti anak saya? Saya butuh penjelasan Bapak agar bisa menentukan sikap terhadap hobi baru anak saya tersebut.
(Pak Trisno - bukan nama sesungguhnya,
di Ngaliyan, Semarang)
Jawaban :
SAYA senang dengan surat ini, karena ini bisa membuktikan bahwa bukan ibu saja yang peduli pada anak-anaknya, tetapi seorang bapak pun bisa peduli pada anaknya. Oleh karena itu, saya lebih terdorong untuk menjawab surat dari bapak ini supaya tidak bingung lagi.
Perkembangan teknologi informatika memang luar biasa pesatnya, terutama setelah berkembangnya internet. Akibatnya, muncul jejaring seperti facebook atau twitter dan sebagainya. Hal ini juga merambah ke dunia hiburan, terutama perkembangan game-game yang pada jaman Bapak masih muda belum terbayangkan.
Tentu saja hal ini membawa pengaruh tertentu, terutama bila pelakunya mempunyai kepribadian yang labil seperti para remaja. Remaja yang mulai terbuka wawasan interaksi sosialnya, terutama dengan sebaya, dan akan mudah diajak teman sebayanya untuk berinternet ria atau bergame on line ria.
Pengaruh juga datang dari sekolah yang juga memberi pelajaran tentang komputer semacam itu. Media massa juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi ketertarikan remaja pada dunia maya dan game on line melalui tulisan-tulisan mereka mengenai topik ini.
Seperti hal-hal lain yang ada di dunia ini, dampak dari kegiatan semacam itu bisa positif atau negatif, tergantung pada seberapa besar ketertarikan si anak. Bila ketertarikan dan kegiatan yang dilakukan masih dalam batas kewajaran, maka dampaknya bisa positif. Bila dilakukan secara berlebihan dan tidak terkendali, maka dampaknya akan negatif.
Beberapa dampak positif yang bisa terjadi antara lain adalah meningkatkan kemampuan koordinasi visual-motorik, sehingga ketrampilan tangan menjadi lebih baik dan lebih tepat. Kemampuan berkonsentrasi pun berkembang dengan baik, karena untuk memainkan game on line dibutuhkan konsentrasi yang baik. Anak pun bisa belajar berpikir lebih cepat, karena kecepatan berpikir atau mengambil keputusan amat dibutuhkan oleh game tertentu.
Merangsang Membaca
Pada beberapa anak kegemaran berinternet atau bermain game juga merangsang mereka untuk membaca, terutama mencari bahan-bahan bacaan yang berkaitan dengan internet atau game yang mereka minati. Berdasarkan hal-hal tersebut, tidak mengherankan bila ada yang menyimpulkan bahwa game on line juga bisa merangsang perkembangan intelektual anak, karena keempat hal tersebut di atas memang berkatan dengan perkembangan fungsi intelektual.
Dampak lainnya adalah anak bisa mengembangkan interaksi sosialnya, terutama di kalangan penggemar internet atau game yang dia temui di warnet atau tempat bermain game, sehingga ketrampilan dan wawasan sosialnya juga akan berkembang. Bahkan mungkin pula ia berkenalan dengan seseorang dari belahan bumi lain yang belum pernah dijumpai, karena internet memungkinkan untuk itu.
Secara psikologis, internet dan game on line bisa digunakan untuk mengurangi stres (istilah awamnya adalah refreshing), karena dengan berinternet atau bermain game anak akan sejenak terlepas dari dunia rutin atau tugas yang menekan. Setelah selesai bermain ia akan merasa segar kembali untuk menghadapi rutinitas kehidupan atau tugas beratnya.
Selain dampak positif, dampak negatif yang mungkin terjadi juga beragam. Di antaranya, bisa mengganggu kesehatan, terutama yang berkaitan dengan organ mata, otot/sendi dan pencernakan. Gangguan organ penglihatan bisa terjadi bila seseorang menatap layar monitor terlalu lama tanpa beristirahat, karena pancaran radiasi dari monitor bisa merusak/mengganggu organ penglihatan.
Terbatasnya gerakan yang dibutuhkan selama berinternet atau bermain game, karena hanya membutuhkan beberapa otot jari dan lengan serta siku atau pergelangan saja. Akibatnya, bila terlalu lama bermain game atau berinternet ini maka otot-otot dan sendi-sendi ini akan mudah mengalami ketegangan. Ketegangan semacam ini biasanya diperparah oleh ketegangan akibat permainan itu sendiri yang dialami oleh si pemain. Gangguan pencernaan akan terjadi bila si pemain sering lupa untuk makan atau minum, karena terlalu asyik bermain.
Bisa Kecanduan
Menariknya gambar, baik para tokoh dalam permainan game on line atau internet, bisa juga menyebabkan orang menjadi kecanduan untuk memainkan atau membukanya, sehingga sering kali orang menjadi lupa waktu dan setiap ada kesempatan berkeinginan untuk mengulanginya lagi. Game on line tertentu bisa membuat orang merasa penasaran, sehingga ia akan terikat untuk memainkannya, karena game ini memang dirancang untuk tujuan semacam itu.
Dampak lain yang juga jelas terjadi pada remaja adalah kemalasan untuk belajar dan bersekolah. Akibatnya, mereka membolos sekolah untuk bermain game atau berinternet, terutama pada mereka yang sudah kecanduan. Akibatnya, prestasi belajar mereka akan merosot tajam.
Mereka pun biasanya menarik diri dari lingkungan keluarga dan boros dalam keuangan, karena kegiatan semacam ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, terutama untuk sewa komputer. Beberapa anak bahkan menjadi lebih agresif, baik kepada teman atau kepada saudara kandung, karena menirukan adegan-adegan dalam game atau bahkan bisa juga mereka melakukan masturbasi atau melakukan hubungan seksual dengan teman, karena menirukan adegan porno yang mereka lihat di internet.
Saya harap penjelasan ini bisa memberi gambaran yang jelas terhadap pertanyaan yang Bapak ajukan. Yang perlu untuk diperhatikan dalam hal ini adalah tetap terbukanya saluran komunikasi antara orang tua dan anak, sehingga orang tua tetap dapat mengontrol dan mengendalikan anak tanpa anak merasa dirinya terkekang, baik dalam hal kegiatan maupun dalam penggunaan uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar